Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Forum Pembauran Kebangsaan
Foto: Instagram @adpim_provkalbar

Kukuhkan Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Kalbar, Gubernur Sutarmidji: Semoga Bisa Memberikan Sumbangsih Pemikiran



Berita Baru Kalbar – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengukuhkan Rihat Natsir Silalahi sebagai Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Kalbar Periode 2021-2024 di Hotel Ibis Pontianak, Kamis (2/9/2021).

Seperti dilansir dari rilis Biro  Administrasi Pimpinan Setda Prov Kalbar, Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Kalbar merupakan salah satu forum dari berbagai etnis, suku, dan, agama yang ada di Kalbar.

“Forum ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas sosial tanpa memandang etnis dan golongan, menyuburkan proses pembauran, dan memantapkan persatuan dan kesatuan antar seluruh elemen bangsa,” jelas rilis yang diterbitkan di akun Instagram @adpim_provkalbar, Kamis (2/9/2021).

Dalam kesempatan itu Gubernur Sutarmidji berharap forum tersebut dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang lebih banyak lagi untuk pembangunan Kalimantan Barat.

“Saya harap Forum Pembauran Kebangsaan yang terdiri dari berbagai etnis dapat menghasilkan pemikiran lebih banyak untuk membangun Kalbar. Forum ini harus memiliki usulan, ide, dan memberitahu kepada Pemprov Kalbar jika ada front yang berasal dari satu golongan saja, sehingga kami bisa mengambil kebijakan terkait hal itu,” ujarnya.

Selanjutnya, orang nomor satu di Kalbar itu juga meminta pengurus yang baru saja dilantik dapat menjalankan tugas dan fungsi dalam menjaring aspirasi masyarakat dan dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah terkait pembauran kebangsaan.

“Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki 1.128 suku dan bahasa, ragam agama, dan budaya. Kita patut berbangga Bangsa Indonesia memiliki konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan, dan kejayaan bangsa yang besar dan luas ini,” terang Sutarmidji.

“Dalam pembauran kebangsaan, masyarakat juga harus memahami wawasan dan rasa kebangsaan dengan baik, yaitu rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kesadaran berbangsa, kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini dan masa yang akan datang. Serta mengembangkan perilaku sebagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budaya yang pada akhirnya membentuk karakter bangsa,” sambung Sutarmidji menutup sambutannya.