Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

HIV
pixabay

Lima Tahun Terakhir 19 orang Meninggal karena HIV di Bengkayang



Berita Baru Kalbar, Bengkayang – Lima tahun terakhir kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kabupaten Bengkayang mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang mencatat setidaknya ada 188 kasus, terdiri dari 97 laki-laki dan 91 perempuan, dan 19 meninggal dunia.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang, Nanang Karyawansyah membeberkan hal tersebut. Dari rentang waktu lima tahun 2016-2021 total ada 188 kasus di kabupaten Bengkayang.

“Dari jumlah tersebut, jumlah meninggal ada sekitar 19 orang. Dengan rincian 14 di antara yang meninggal laki-laki dan lima sisanya perempuan,” kata Nanang, Senin (29/11).

Nanang juga menyampaikan, ada tiga orang anak yang tercatat mengidap penyakit HIV. “kita juga mencatat adanya kasus HIV terhadap anak-anak. Itu ada sekitar tiga orang, dan saat ini sedang kita tangani juga,” timpalnya.

Terkait itu, dirinya memastikan pihaknya akanmenyiapkan langkah dan upaya untuk penanganan penyebaran virus tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan screening, terutama kepada ibu hamil dan kelompok yang dinilai berisiko terpapar.

“Apabila ada temuan HIV di kabupaten Bengkayang, kita langsung kerja sama dengan dua tempat untuk penanganan. Yakni klinik Mayore dan satu lainnya, kita sudah bentuk satu DPP di rumah sakit Bumi Sebalo,” jelasnya.

Di samping itu, mengenai penanganan, dia mengatakan Dinkes akan melakukan akselerasi dengan Dinas Sosial dan sektor terkait.

Sementara untuk pemetaan kasus HIV sendiri, dia mengatakan jumlah kasus hampir terjadi secara merata di setiap wilayah (kecamatan).

“Mengingat kita termasuk daerah perbatasan (RI-Malaysia), dan terlebih Bengkayang merupakan jalur perlintasan. Sehingga ini yang dinilai menjadi salah satu faktor tingginya angka HIV sebelum ini,” ungkapnya.

Berkaca dari itu, dia memastikan pihaknya akan melakukan screening untuk orang-orang pendatang ke kabupaten Bengkayang.

“Dengan asumsi, terutama kepada ibu hamil apabila terdeteksi terkena hiv akan kita lakukan upaya pemutusan matarantai penularan yang berpotensi menular anaknya,” paparnya.

“Jadi nanti kita juga akan lakukan survey ke tempat yang berisiko yerjadi penularan (HIV),” sambungnya.

Disisi lain, dia juga memastikan pihaknya juga akan kerja sama dengan Dinas Sosial untuk melakukan penanganan terhadap pasien yang tidak mempunyai jaminan kesehatan, seperti Jamkesmas atau BPJS. Sehingga nanti bisa lebih mudah masyarakat untuk berobat ke layanan kesehatan yang ada.

Lebih jauh, dia turut mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bersama menjauhi narkoba maupun seks bebas. Terutama untuk penggunaan narkoba menggunakan jarum suntik yang merupakan salah satu paling riskan terjadi penularan.

“Kita juga imbau seluruh pihak untuk menjauhi pergaulan bebas. Begitu pula orangtua untuk terus memantau pergaulan anak, dan tak lupa untuk terus mengedukasi. Terutama mengenai dampak dan akibat dari HIV. Termasuk memberi masukan tentang apa itu HIV dan bahaya apabila terpapar,” pungkasnya. (Doe).