Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perkuat Ekonomi Kalbar
Ilustrasi Pertanian Sambas yang bisa memperkuat ekonomi Kalbar. Foto: Full Drone Solutions.

Kabupaten Sambas Bisa Perkuat Ekonomi Kalbar Lewat Sektor Pertanian



Berita Baru Kalbar – Sambas, Kabupaten Sambas bisa memperkuat ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui sektor pertaniannya di masa mendatang. Hal ini diutarakan langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI asal Dapil I Kalbar, Daniel Johan saat dirinya menjadi narasumber Seminar Nasional 4 Pilar yang digelar oleh BEM Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Sabtu (21/8/2021).

Daniel Johan saat mengutarakan Sambas bisa Perkuat Ekonomi Kalbar di acara seminar nasional BEM IAIS Sambas. Foto: Antara Kalbar.

Pada seminar yang mengusung tema “Nasionalisme dan Tantangan Pertanian di Wilayah Perbatasan” itu, Daniel Johan mengatakan Sambas sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Negeri Jiran dan memiliki 60 ribu hektar lahan pertanian yang bila dioptimalkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dan ekonomi Pemprov Kalbar.

“Kabupaten Sambas adalah kabupaten yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia.  Kemudian ditambah lagi Sambas memiliki 60 ribu hektare lahan pertanian yang mana bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan bisa jadi perkuatan ekonomi Kalbar,” ucapnya, seperti dikutip dari Antara Kalbar (22/8).

Perkuat Ekonomi Kalbar, Daniel Johan Sampaikan Komitmennya

Lebih lanjut, sebagai wakil rakyat daerah tersebut, ia mengatakan akan terus berkomitmen lewat peran keikutsertaannya dalam memajukan pertanian Kabupaten Sambas.

“Sambas terus menjadi prioritas pembangunan sektor pertanian,” tambahnya.

Kendala Sambas Perkuat Ekonomi Kalbar

Terkait upaya untuk perkuat ekonomi Kalbar, Bupati Sambas Satono mengatakan bahwa hingga saat ini masih ada sejumlah kendala yang menghambat upaya tersebut. Salah satunya adalah Indonesia yang kaya akan potensi dan lahan, masih mengimpor hasil pertanian dari luar negeri.

“Sebanyak 70 persen penghasilan masyarakat Sambas dari hasil pertanian. Masalah yang terjadi di lapangan adalah perekonomian belum bangkit dari sektor pertanian karena negara kita masih impor hasil pertanian dari pada ekspor,” ujarnya.

Kemudian, ia berharap kaum muda dapat ikut serta dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan untuk Sambas yang lebih maju. Sehingga ke depannya juga bisa bantu perkuat ekonomi Kalbar.

“Yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama ke depan adalah bagaimana pemerintah pusat bisa bijak dalam mengelola ekspor dan impor agar masyarakat lebih sejahtera. Ditambah lagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi, diharapkan anak muda bisa menjadi generasi penerus dari berbagai sektor, salah satunya sektor pertanian,” ungkapnya.

Lebih lanjutnya, Bowo mengatakan bahwa seminar yang diadakan oleh BEM IAIS Sambas merupakan bentuk nyata semangat mahasiswa dalam memajukan daerahnya.

Ia juga berharap, sektor pertanian di Sambas terus diperhatikan oleh pusat agar petani lokal sejahtera dan ekonomi daerah terus meningkat.

“Kami memanfaatkan momen bagaimana pertanian di Sambas harus diperhatikan, mengingat data BPS dari 2015-2017 di Sambas ada penurunan lahan pangan. Kami berharap semoga ke depan Sambas mendapat perhatian dari sektor pertanian, apabila petani sejahtera maka ekonomi akan tumbuh,” tutupnya.