Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Iran menembakkan 16 rudal
Tembakan Rudal Iran. Foto/Federation of American Scientist

Iran Menembakkan 16 Rudal sebagai Peringatan untuk Israel?



Berita Baru Kalbar, Internasional – Iran Menembakkan 16 Rudal sebagai penutup latihan perang “Great Prophet 17” pada Jumat, (24/12/2021). Sebagaimana diberitakan oleh berbagai medai, penembakan 16 Rudal ini memiliki tujuan untuk menggertak Israel. Hal ini dikuatkan dengan keterangan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammed Bagheri yang terang-terangan mengatakan latihan ini dilakukan untuk merespon ancaman rezim Zionis.

“Latihan ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman yang dilakukan oleh rezim Zionis dalam beberapa hari terakhir,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammed Bagheri dikutip dari The Times of Israel.

Iran menyelesaikan latihan Great Prophet dengan menghancurkan target yang menyerupai kompleks nukril Israel.

“Dengan simulasi dari fasilitas atom Dimona, Garda Revolusi secara sukses mempraktekkan penyerangan terhadap pusat penting dari rezim Zionis melalui latihan rudal,” dikutip dari kantor berita Iran, Tasnim.

Sementara itu, Inggri mengecam apa yang dilakukan oleh Israel. Melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris, Inggris menganggap tindakan Iran merupakan ancaman bagi keamanan regional dan internasional. Inggris pun menyerukan agar Iran segera menghentikan kegiatannya.

“Pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231,” kecam Inggris dalam pernyataannya.

Menanggapi pernyataan Inggris, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh menyangkal jika peluncuran 16 rudal itu melanggar hukum internasional. Bahkan Kharibzadeh menganggap inggris terlalu ikut campur terhadap urusan negara Iran.

“Iran bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan internasional serta kebutuhan pertahanannya sendiri, oleh karena itu, pernyataan dan sikap seperti itu tidak hanya dianggap mencampuri urusan dalam negeri Iran, tetapi juga melanjutkan kebijakan standar ganda London,” kata Khatibzadeh dikutip dari saluran Telegram Kementerian Luar Negeri Iran, Sabtu (25/12/2021).