Banjir Kota Mengebiri Banyak Arti
Berita Baru, Opini – Tepat di akhir tahun saatnya kota mengalami banjir hingga mengebiri sebuah argumen bahwa banjir diakibatkan oleh pasangnya air diiringi oleh hujan deras serta banyak spekulasi dan arti untuk memahami banjir kota.
Menurut hemat saya perlu dipahami apa itu banjir atau biasanya disebut dengan genangan oleh para pemegang otoritas itu dan bagaimana cara penanggulangan sejak dini? Mari kita bedah secara bersama-sama.
Ada argumen dari seorang tokoh yang mempunyai jabatan dan otoritas penuh di kota, seharusnya statemen itu yang dilontarkan kepada publik harus rasional dan memberikan solusi, bahwa banjir itu bukan hanya sekedar pasangnya air yang diiringi hujan deras melainkan perlu perbaikan baik infrastruktus masyarakat maupun penataan kota.
Mengapa demikian, sangat tidak elok saja didengar kalau mengartikan datangnya banjir oleh faktor situasi, setidaknya ada namanya Pengurangan Resiko Bencana (PRB) untuk menanggulangi beberapa titik yang memang rentang menjadi siklus banjir.
Sepatutnya, ada salah satu sektor yang memang handal di bagian tersebut, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang harus mendesain apa yang harus dilakukan ketika Pra, Saat dan Paska Bencana atau kita sebut Banjir Kota.
Seperti membangun infrastruktur kesadaran masyarakat untuk tidak menebang pohon dan membuang sampah sembarangan dan yang paling utama pengawasan pembangunan infrastruktur jembatan di atas parit dan baro. Pasalnya, parit yang ada di pusat kota semakin kecil sehingga banjir semakin tahun semakin tinggi.
Tapi, apakah sektor tersebut pernah tampil di permukaan untuk melakukan pengurangan resiko bencana itu?. Sayangnya, hingga saat ini hanya orang yang memiliki otoritas penuh itu selalu tampil memukau waluapun statemennya sungguh tidak ada memberikan solusi.
Maka dari itu, perlu adanya forum Pengurangan Resiko Bencana itu dipelopori oleh BPBD selaku yang bertanggungjawab di bidang itu harus tampil terdepan untuk melakulan dan membenah kota bersama pihak-pihak yang kompeten baik dari pemerintahan maupun social society, bukan malah yang berargumen tidak memiliki solusi ketika ada banjir kota tidak dikebiri oleh banyak arti.
Penulis: Aminullah (CEO KALBAR SATU ID)