Rini Madouw: Perkuat Kolaborasi untuk Mengangkat Produk Asli Papua
Berita Baru, Jakarta – Rini S Madou dari Yayasan Papua Muda Inspiratif dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan bahwa memerlukan kolaborasi dan komitmen bersama untuk bekerja mempromosikan produk inovatif masyarakat Papua berbasis pelestarian hutan dan budaya sehingga terwujud kesejahteraan di tanah Papua.
“Saya yakin perlu kolaborasi untuk satu pekerjaan besar ini, untuk kesejahteraan tanah Papua dari hulu ke hilir, dari hilir ke hulu. Semua bergandeng tangan saling bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita membangun masyarakat Papua berdiri di kaki sendiri dan menjadi tuan di tanah sendiri,” kata Rini, dalam diskusi bertajuk ‘Memperkuat Kolaborasi Pasar untuk Pengembangan UMKM di Tanah Papua’, Jumat (27/8).
Hal itu diungkap Rini S Madou dalam webinar festival Torang Pu Para Para, Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) yang diselenggarakan The Asia Foundation (TAF) bekerja sama dengan Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK).
Menurut Tenaga Ahli KSP itu, untuk mengangkat produk-produk unggulan asli Papua adalah dengan memperkuat kolaborasi tiga tungku, yaitu pemerintah adat, agama dan juga pemerintah stakeholders.
“Adat agama, di situ juga bergabung dengan organisasi masyarakat, juga teman-teman dari NGO atau pun dari swasta. Tidak lupa juga adanya proses pendanaan baik untuk pengembangan UMKM dan juga untuk penguatan di lapangan sehingga UMKM tetap berdiri dan konsisten,” ungkapnya.
Selain itu, Rini juga menyampaikan gagasan-gagasan yang telah dilakukan Yayasan Papua Muda Inspiratif dalam menaikkan produk unggulan Papua, salah satunya bekerjasama dengan stakeholder baik tokoh masyarakat dan pemerintah.
“Kami mencoba mengembangkan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Selain itu kami juga memberikan pelatihan, khususnya bagi milenial untuk berperan lebih signifikan berkembang menghasilkan produk,” ujar Rini.
Menurut Rini, dalam mengembangkan masyarakat Papua, Yayasan Papua Muda Inspiratif fokus kepada pengembangan nelayan/perikanan, pertanian dan perkebunan serta di UMKM secara menyeluruh yaitu dengan produk-produk yang dihasilkan.
“Yang baru-baru ini di Waropen yaitu produksi udang yang melimpah, tapi masyarakat bingung bagaimana caranya memproduksi atau memasarkannya. Gagasan yang kami buat adalah meng-link-kan pasar dengan petani atau pun membantu mereka dengan cara menginisiasi digital marketing atau pun juga cara-cara untuk menghasilkan produk olahan dari udang,” tuturnya.
Rini juga mengungkap, dibidang pertanian dan perkebunan ada beberapa produk alam Papua yang juga mereka upayakan, seperti kopi, teh dan produk Papua lainnya. Meski tetap menggunakan kearifan lokal, pihaknya tetap mendorong masyarakat untuk mengetahui perkembangan teknologi.
“Gagasan lainnya untuk mengawinkan kearifan lokal apa yang sudah mereka buat di lapangan dengan pasar dan juga pemodal juga investor itu juga sedang kami garap. Dan juga dengan keterlibatan kementerian terkait. Sudah ada 27 mitra yang kami coba link-kan untuk membantu teman-teman muda di lapangan dari berbagai sektor,” kata Rini.
Rini berharap anak-anak Papua dapat mengambil manfaat dan belajar dari jejaring yang telah dibuat Yayasan Papua Muda Inspiratif. “Semakin banyak teman-teman muda bisa me-link satu dengan yang lain melalui media sosial untuk bisa belajar bersama mengembangkan diri mereka di dunia usaha,” imbuhnya.
Peran pemuda untuk mempromosikan produk Papua, selain dengan memanfaatkan pasar tradisional, menurut Rini, di era digital sudah waktunya memanfaatkan pasar di media sosial sehingga memiliki jangkauan lebih luas.
Menjelang pelaksanaan Pon XX, Gerakan Papua Inspiratif juga terlibat dalam proses pemasaran UMKM. Pihaknya berupaya supaya teman-teman Papua memiliki stand untuk menjual produknya. “Selain itu juga terlibat dalam rekrutmen relawan untuk menggaet para kontingen,” tukasnya.