Laporan Khusus: Badan Pusat Statistik Kalbar 2021
Berita Baru Kalbar, Pontianak – Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat telah merilis datanya kepada awak media pada Senin, 3 Januari 2022 dengan beberapa indikator strategis, antara lain: Perkembangan indeks harga konsumen, Perkembangan ekspor dan impor, perkembangan Nilai Tukar Petani dan perkembangan pariwisata & transportasi.
Transportasi Darat dan Udara
Menjadi perhatian yang menarik, dalam paparan tersebut di atas, tampak pada periode tahun 2021, tercatat hanya 61 orang masuk ke wilayah Kalimantan Barat melalui jalur darat daerah perbatasan. Sementara itu, sebanyak 2 orang memasuki wilayah Entikong pada bulan November 2021 dan pada wilayah perbatasan Aruk terdata pada bulan Oktober-November 2021 terdapat sebanyak 4 orang. Sedangkan untuk wilayah Nanga Badau dan Jagoi Babang, tidak ada aktivitas keluar masuk sama sekali pada bulan Oktober dan November 2021.
Kontras dari jumlah keluar-masuk melalui perjalanan darat, peningkatan justru terlihat pada transportasi angkutan udara. Perbandingan tahun per tahun, antara 2020 & 2021 pada bulan November, transportasi angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 25.68%, sejumlah 73.568 orang.
Jumlah ini menunjukkan penurunan yang sangat drastis, jika kita membandingkan dengan tahun per tahun antara tahun 2020 dan tahun 2021.
Tidak terlepas dari program pembatasan gerak masyarakat dan peningkatan pemahaman masyarakat akan bahaya dari covid-19, hal ini semakin memastikan bahwa Provinsi Kalimantan Barat, tidak menjadi salah satu celah untuk masuknya Warga Negara Asing yang berpotensi sebagai pembawa Covid-19.
Hal ini sejalan dengan hasil Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengamanan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang dihadiri Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M. Hum. Di hotel Kapuas pada Rabu 15 Desember 2021 dimana pembatasan yang diberlakukan walaupun PPKM dibatalkan.
Penghasilan Ekspor Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021.
Nilai Ekspor pada November 2021 mencapai USD 226,06 juta, meningkat 9.07% dibanding bulan Oktober 2021. Sektor terbesar diperoleh dari ekspor industri pengolahan sebesar 61.99%.
Negara tujuan ekspor terbesar adalah negara Cina, dengan nilai sebesar USD 118.84 Juta, nilai ini adalah nilai 52.39% dari total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat hingga periode November 2021. Selain Cina, Provinsi Kalimantan Barat juga melakukan kerjasama perdagangan luar negeri dengan India, Islandia, Pakistan, Malaysia, Jepang, Korea, Argentina dan Taiwan.
Secara keseluruhan, total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun lalu hingga 52.99%.
Ekspor sendiri adalah salah satu parameter yang menambah nilai cadangan devisa suatu negara. Terdapat 4 parameter yang paling berpengaruh, antara lain, nilai ekspor, nilai impor, nilai valuta (nilai tukar mata uang) dan tingkat inflasi.
Variabel khusus yang digunakan dalam kalkulasi tersebut adalah nilai barang dan jasa yang dikirim ke luar negri dalam satuan juta USD, dimana konversi akan dilakukan secara real time pada saat proses perhitungan.
Nilai ekspor Indonesia sendiri, berdasarkan satudata milik kemendag, mencapai USD 200 Miliar dan masih didominasi oleh sektor non migas. Paparan di atas membawa kita pada harapan bahwa Kalbar dapat meningkatkan nilai ekspor terutama pada sektor non migas, seiring dengan dibangunnya instrumen bisnis yang semakin menarik untuk pebisnis di ranah ekspor impor.
Komoditas Bijih, Kerak, dan Abu Logam Jadi Primadona
Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada November 2021 mencapai USD 226.06 juta. Sektor pertanian sebesar USD 5.49 juta, sektor Industri pengolahan sebesar USD 140.14 juta dan sektor pertambangan dan lainnya sebesar USD 80.44 juta.
Nilai ekspor terbesar yang pernah tercatat periode 2021, terjadi pada komoditas Bijih, kerak dan abu logam (HS 26) sebesar USD 372.95 Juta
Seiring dengan paparan tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga menyebut bahwa nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga November 2021 merupakan nilai ekspor tertinggi dalam sejarah Negara Indonesia.
Nilai Neraca Perdagangan Indonesia juga mencatat surplus USD 34 milliar, surplus ini juga merupakan nilai surplus tertinggi dalam sejarah. Oleh karena itu, beliau menilai hal ini menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia ekspor Indonesia.
Guna meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia, Mendag juga menyebutkan bahwa iindustri halal dan fashion islami akan menjadi faktor penting, selain Indonesia memiliki jumlah pemeluk agama Islam terbesar, tapi juga keseriusan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dua faktor tersebut yang tampak sangat masif dan terstruktur.
Harapan BPS
Salah satu yang menjadi harapan, disampaikan oleh Bapak Arianto, S.Si. S.E., M.Si., stastitisi Ahli Madya, BPS Provinsi Kalimantan Barat adalah bagaimana meningkatkan kinerja dan kelas dari kegiatan ekspor Provinsi Kalimantan Barat.
Salah satu hal yang disorot adalah bagaimana menggunakan teknologi untuk meningkatkan tracibility dari komoditas sehingga data yang terkumpul semakin rinci dan detail. Hal ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak terkait yang tentu saja jika terwujud akan membawa pemabaharuan yang sangat baik.
Hal lain yang disorot adalah pengoptimalan kembali Jembatan Timbang yang eskalasi fungsi teknisnya dapat langsung kita rasakan jika implementasinya dilakukan dengan baik. Tidak hanya terpaku pada pengukuran beban, tp juga pada proses pendataan komoditas yang lalu lalang di Provinsi Kalimantan Barat.
Instrumen paling penting yang disebut adalah pelabuhan internasional baru yang ada di Kalimantan Barat. Kerjasama lintas sektoral dan keterbukaan data yang baik dapat menjadi titik awal untuk meningkatkan pendataan yang semakin baik.
Sementara itu, Pak Wahyu Yulianto selaku Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat berharap agar masyrakat dapat memahami paparan data yang disampaikan. Keakuratan data dan ketepatan optimalisasi sektor unggulan juga menjadi poin penting yang disampaikan oleh beliau.
“Bagaimana masyarakat dan Pemerintah bertindak terhadap data yang disajikan menjadi perhatian khusus, agar semakin optimalnya arah pembangunan yang dapat mensejahterkan masyarakat secara sistematis”. paparnya (3/1/2022).
Partisipasi aktif seluruh perangkat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menjadi katalis yang sangat krusial dalam hal ini,
Perbaikan internal dari pihak BPS Provinsi Kalimantan Barat juga menjadi perhatian khusus, tentang bagaimana pengoptimalan teknologi dalam proses peremakaman data dapat menjadi satu tahap awal untuk memunculkan wajah baru dari BPS Provinsi Kalimantan Barat.