Pemprov Kalbar Terus Dorong Diversifikasi Pangan Masyarakat Guna Penuhi Standar Angka Kecukupan Gizi
Berita Baru Kalbar – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) terus mendorong diversifikasi pangan masyarakat guna memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG). Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan KalIbar, Heronimus Hero saat dirinya menjadi pembicara Kegiatan Kampanye Gerakan Diversifikasi Pangan, Rabu (25/8/2021).
Heronimus mengungkapkan, capaian AKG di Kalbar belum memenuhi standar, yakni 2100 kilo kalori per orang setiap harinya.
“AKG nasional 2100 kilo kalori per orang per hari. Tapi di Kalbar baru pada posisi 1900. Untuk itu kami terus mendorong dan memaksimalkan diversifikasi pangan,” ungkapnya, seperti dikutip dari pemberitaan Antara Kalbar (25/8).
Menurut Heronimus, diversifikasi yang perlu ditingkatkan dalam bidang pangan di antaranya untuk komoditas hewani, umbi- umbian, kacang-kacangan, sayur dan buah.
Tantangan Diversifikasi Pangan
Dalam kegiatan kampanye itu, Heronimus menerangkan bahwa penerapan diversifikasi pangan masih menjadi sebuah tantangan lantaran masyarakat cenderung tidak seimbang dalam mengonsumsi makanan.
Sehingga, selain angka kalori yang masih rendah, sebagian besar porsinya hanya dipenuhi dari beras saja. Padahal semestinya, kalori bisa didapatkan dari pangan lain, jelas dia menyinggung tantangan diversifikasi pangan di Indonesia.
“Berdasarkan usulan atau rekomendasi WHO, sayur dan buah minimal 400 gram sehari per kapita. Di Indonesia baru setengahnya. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian dari semua stakeholder, bagaimana mendorong masyarakat mendapatkan kalori dari gizi yang seimbang,” jelasnya merinci.
Menyinggung rinciannya itu, Heronimus menegaskan, arah diversifikasi seperti itulah yang terus didorong oleh Pemprov Kalbar sekarang.
Kemudian, ia menuturkan, dari sisi produksi dan ketersediaan, pihak dinas punya peran untuk mendorong peningkatan hasil pangan. Seperti kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi- umbian. Di samping memastikan ketersediaannya, masyarakat juga perlu dekat dengan akses pangan tersebut.
Di tengah pandemi sekarang, Heronimus mengatakan, yang perlu dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk mampu memproduksi pangannya sendiri.
“Hal ini juga akan memberikan pendapatan tambahan kepada mereka,” ucap Heronimus melanjutkan uraian materinya.
Komoditas Pangan yang Potensial
Menurut paparan Heronimun, salah satu komoditas yang potensial untuk dikembangkan dan layak menjadi menu pangan utama di Kalbar adalah talas.
“Talas menjadi potensi yang kita gerakkan. Di Kalbar produksinya terus meningkat. Upaya edukasi dan sosialisasi menurutnya harus terus dilakukan akan membentuk kesadaran masyarakat terkait pentingnya diversifikasi pangan agar tercapai gizi yang seimbang,” jelasnya.