Wahyu Saefudin, Terbitkan Buku “Tersesat di Hutan Ilusif”
Berita Baru Kalbar, Pontianak – Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Pontianak, Wahyu Saefudin kembali menerbitkan sebuah buku berjudul “Tersesat di Hutan Ilusif”, Kamis (13/01). Buku ini diterbitkan oleh penerbit IDE Publishing.
Untuk versi e-book, buku “Tersesat di Hutan Ilusif” sudah terlebih dahulu diedarkan melalui Google Play Books. Untuk versi e-book buku tersebut dapat diakses melalui https://bit.ly/HutanILUSIF atau cukup dengan mengetik nama bukunya di Google. Untuk versi cetaknya juga dapat dipesan melalui Penerbit IDE Publishing.
Menurut Wahyu menulis buku ini merupakan perjalanan dalam merefleksi kehidupannya.
“Proses penulisan buku ini bukan sebuah perjalanan singkat yang bisa ditempuh dalam hitungan hari. Bersamanya turut berproses perenungan penulis dalam menyaksikan berbagai persoalan yang terjadi, baik yang dialami secara langsung maupun dari berbagai bacaan dan berita.” Ujarnya beberapa saat diwawancara kalbar.beritabaru.co (16/1).
Sedikitnya terdapat 35 judul dalam buku ini yang ditulis sepanjang tahun 2021. Semua tulisan tersebut telah diterbitkan di berbagai koran cetak maupun digital. Buku ini diharapkan agar menjadi semacam prasasti gagasan atau pemikiran di tahun 2021. Sehingga, pada tahun-tahun mendatang gagasan tersebut tidak luntur ditelan kepikunan. Selain itu, mampu menjadi penguat idealisme untuk terus bersuara pada berbagai hal yang patut disuarakan.
Buku ini merupakan karya Ke-9 dari Penulis kelahiran Banyumas ini. Selain menulis buku, Wahyu juga aktif menulis artikel ilmiah baik di dalam maupun di luar negeri. Termasuk menjuarai berbagai ajang perlombaan di tingkat Nasional dan Internasional.
Buku karya Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Pontianak ini turut diapresiasi oleh berbagai pihak. Menurut sastrawan Nasional, Wahyu merupakan gambaran ASN yang kreatif.
“Ada banyak konotasi di ruang publik jika mendengar akronim ASN disebut. Kali ini harus ditambahkan satu makna lagi, yakni kreatif, kritis, dan visioner.” Ungkap Akmal.
“Pembaca mungkin akan sesak napas membaca kritisismenya yang tersebar dalam 35 tulisan, tetapi begitulah cara yang dipilih Wahyu Saefudin untuk menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia melalui profesi ASN yang sedang dijalaninya. Saya rekomendasikan untuk dibaca oleh para ASN, juga non-ASN, yang memiliki kepedulian sejati terhadap Ibu Pertiwi.“ Ujar Akmal Nasery Basral, Sastrawan yang baru-baru ini menerima National Writer’s Award 2021 dari Perkumpulan Penulis Nasional SATUPENA.
Selain itu, apresiasi juga diberikan oleh Wahyu Aji, CEO dari Good News From Indonesia. Menurutnya, PK Bapas Pontianak ini mampu menulis dengan jernih dan mengalir.
“Ditulis dengan jernih dan mengalir. Buku ini adalah buah pikiran dan perenungan penulisnya. Latar belakang pendidikan di bidang psikologi membuatnya memiliki kepekaan dan empati lebih saat menjalankan pekerjaan. Membaca buku ini seperti membaca harapan sekaligus kegelisahan, yang akan membuat kita ikut merenungkan apa yang menjadi perenungan sang penulis. Semuanya akan membuat batin kita menjadi lebih kaya.” tuturnya beberapa waktu lalu.
Wahyu berharap agar buku ini dapat dibaca oleh banyak orang, baik itu ASN di Indonesia maupun masyarakat secara umum. Dengan demikian apa yang ditulis dapat bermanfaat untuk banyak individu.
“Alhamdulillah, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk pembaca. Sehingga akan ada pahala yang terus mengalir untuk saya.” Harap Wahyu.