Utamakan Pendekatan Psikologis Di Lapas Anak, Wahyu Raih The Best Innovation Winner di Malaysia
Berita Baru Kalimantan Barat, Pontianak – Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Pertama Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pontianak, Wahyu Saefudin menilai bahwa pendekatan psikologis bagi Anak sangatlah tepat dilakukan pada program pembinaan.
“Menurut saya, Anak yang ada di dalam LPKA ini kan sedang dalam proses perkembangan. Keberadaan mereka di LPKA juga tidak lepas dari kesalahan orang tua maupun lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, pendekatan-pendekatan yang diberikan ada baiknya juga harus mempertimbangkan kondisi psikologis mereka. Ditambah setiap anak mempunyai keunikan tersendiri, yang berdampak pada pendekatan perlakuan yang berbeda” katanya, Minggu (7/11/2021).
Atas pertimbangan itu, Wahyu bersama beberapa rekannya pernah membuat kelas menulis di LPKA Pontianak.
“Jadi waktu itu saya, Mas Roni, Mbak Meta, dan Mas Burhan pernah bikin kelas menulis di LPKA Pontianak. Lalu, di beberapa tulisan yang kami kumpulkan, Anak-Anak ini malah menjadikan tulisannya sebagai medium untuk curhat. Terus akhirnya kami mikir, kenapa ini nggak dijadikan media katarsis aja ya,” ungkap Wahyu.
Dari situ mereka melihat bahwa menulis bisa menjadi sarana untuk melepaskan emosi-emosi negatif anak-anak di lapas.
“Dan ternyata benar, ketika kita perdalam untuk mengetahui peristiwa menyedihkan, cita-cita, dan lainnya, mereka bisa mengungkapkan lebih banyak hal.” Ucap Wahyu.
Berangkat dari ide membuat kelas menulis itu, Wahyu akhirnya terpilih menjadi The Best Innovation Winner dalam kegiatan Internasional Symposium on Prison and Reform System, di Malaysia pada Juli lalu.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysian Prison Department (JPM), Queensland Corrective Services Australia, dan Prison Ministry of India.
Kegiatan ini mengambil tema: Innovations or Ideas Focused on Improving Prison or Correctional System Initiatives.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menemukan inovasi-inovasi dalam sistem pemasyarakatan (kepenjaraan) yang bisa diterapkan di berbagai negara” terangnya.
Saat itu Wahyu mengangkat sebuah judul “Assertive Writing Therapy on Juvenile Well-being in Correctional Facility” atau Terapi Menulis Asertif Pada Kesejahteraan Anak di LPKA sebagaimana yang telah Ia lakukan sebelumnya.
Dalam proses penulisan bahan paparan dan idenya, Wahyu dibimbing oleh salah satu pegawai di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Septy Juwita Agustin Boru Tobing, atau yang biasa dipanggil Septy.
Septy merupakan lulusan dari Master of Arts in Criminal Justice, Rutgers University, USA. Proses pembimbingan itu diakui Wahyu turut memperkaya dan memperdalam bahan paparannya.
“Saya bersyukur, banyak sekali sumber daya manusia dengan background yang hebat di Pemasyarakatan, dan enak diajak berdiskusi. Terlebih lagi, Mbak Septy ini tidak pelit ilmu dan ringan tangan. Bagi saya yang masih belajar dalam bidang ini, sangat terbantu.” Ungkap Wahyu.
Selain itu, PK Bapas Pontianak yang sedang melanjutkan pendidikan S-2 ini, juga menyampaikan bahwa kesejahteraan bagi Anak dalam proses pembinaan memang harus diutamakan.
Sebab, tanpa adanya kondisi semacam ini Anak justru tidak bisa mengikuti berbagai program yang ada di LPKA dengan maksimal.
Atas capaiannya itu,
Wahyu mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Bapas Pontianak Iwan Darmawan. Ia juga berhak mendapatkan sertifikat penghargaan, berkesempatan mempresentasikan idenya secara langsung pada Malaysian Prison Department, dan memperoleh uang pembinaan.
“Alhamdulillah, bersyukur banget, bisa terpilih idenya sebagai inovasi terbaik. Semoga bisa membawa banyak manfaat, khususnya untuk Anak-Anak yang ada di LPKA. Sebab, saya pribadi mempunyai harapan agar mereka mempunyai masa depan yang cerah meskipun pernah berbuat salah.” Pungkas Wahyu.
Untuk diketahui, Wahyu merupakan sosok yang mempunyai banyak prestasi di bidang penulisan.
Salah satunya, pada 2019 Wahyu pernah menjuarai lomba esai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pada 2020 Wahyu juga berhasil terpilih menjadi Top 10 The Future Leader dalam Anugerah ASN dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Anugerah ASN merupakan penghargaan tertinggi bagi ASN di seluruh Indonesia.