Syuting Selama 2 Hari, Film “Sadar” Karya Siswa SMA Santo Paulus Pontianak Raih Peringkat 3 FLS2N 2021
Berita Baru Kalbar – Meski diberi waktu yang cukup singkat, pembuatan film “Sadar” karya Siswa SMA Santo Paulus Pontianak berhasil meraih medali perunggu Lomba Film Pendek Tingkat Nasional 2021.
Namun, untuk bisa sampai ke tahap itu, Pendamping sisa Susiyanty bercerita bahwa ia dan para siswa telah melalui tahap proses yang cukup panjang.
“Proses kami sampai ke tahap juara 3 medali perunggu cukup panjang yaitu mulai dari seleksi tingkat Provinsi. Kami mulai seleksi Kalbar (tingkat Provinsi) dengan project film pendek yaitu: Jendela Dunia lolos dengan juara 1 sebagai perwakilan Kalbar. Lalu pada tanggal 25 Agustus kami pertemuan dengan panitia FLS2N bidang Film Pendek untuk technical meeting karena kami harus membuat project film baru untuk seleksi tingkat Nasional,” terangnya.
Pada seleksi tingkat Nasional itu, Susi mengaku hanya diberikan deadline selama seminggu, yakni sampai tanggal 2 Sep 202.
Dengan jeda waktu yang sangat singkat, mereka di beritahukan untuk membuat project film baru.
“Selama tanggal 25 hingga 31 Agustus kami di suruh untuk menyiapkan dokumen pendukung dan persiapan alat properti yang harus digunakan semua. lalu Kami baru boleh mulai produksi dan syuting mulai tanggal 1 September 2021,” terangnya.
Ditanggal yang sama, mereka juga harus mempresentasikan dokumen pendukung dan melaporkan lokasi syuting, maupun semua alat properti yang akan digunakan kepada juri melalui zoom meeting yang sudah dijadwalkan oleh panitia.
Setelah presentasi, baru mereka mulai syuting di rumah salah satu peserta hingga pukul 19.00 WIB dan dilanjutkan keesokan harinya.
“Syuting selama dua hari ini cukup singkat dan agak terburu-buru, namun siswa tetap bersemangat dan kreatif dalam menyiapkan properti seperti lampu penerangan mereka rakit sendiri, membuat reflektor dari sterofoam dan aluminium foil dan properti lain sebagaimacamnya mereka rakit sendiri,” ungkap Susi bangga.
Ia menyadari bahwa kerja sama tim memang sangat di butuhkan selama proses pembuatan film, beruntung karena sudah mengenal satu sama lain, Susi mengaku proses syuting terbilang sangat lancar.
Usai melakukan proses syuting, masih di hari yang sama para siswa mulai mengedit dan malamnya mengumpulkan karya kepada panitia.
“Untuk alat kamera kami di dukung oleh sekolah. Kami sangat bersyukur karena sekolah meyediakan akomodasi sarana kamera dan gimbal sehingga kami tidak perlu menyewanya,” kata Susi.
Semua jerih payah dan usaha mereka itupun terbayar, pada tanggal 4 September penutupan FLS2N mereka mendapat pengumuman bahwa film pendek karya mereka meraih juara 3.
“Anak-anak sangat senang, bahwa kerja keras mereka tidak sia-sia,” tutup Susi.