Keseruan Dalam Acara Fun Brewing Competion dan Sekelumit Tentang Clever Drip
Berita baru Kalimantan Barat, Nasional – Setelah terselenggaranya acara Fun Brewing Competition di Ketapang, terlihat bagaimana animo masyarakat akan kopi dan semesta kecil yang beredar disekitarnya, dimulai dari teknik seduhan kopi yang memberi kesan teknis hingga bahana canda tawa yang melebur iklim kompetisi menjadi sebuah keluarga.
Dalam acara kali ini, alat yang akan digunakan adalah Clever Drip. Edukasi menjadi alasan pemilihan alat kopi yang satu ini menurut Dayat selaku salah satu juri.
“V60 dan Aeropress sudah umum, dan kita kan mau edukasi, ya kita kenalin juga dong alat yang ga umum, selain itu di IBrC ada yang menang karena pake clever” sebagai tambahan, IBrC (Indonesia Brewers Cup Championship) merupakan ajang bergengsi brewing di Indonesia. Pemenang IBrC yang menggunakan Clever Drip adalah Muhammad Fakhri pada tahun 2019.
Dayat juga mejelaskan, pemilihan alat ini dikarenakan lebih mudah dan masuk, akan tetapi lebih ada tantangan dikarenakan clever sedikit “tricky”.
Tricky dalam artian, hasil seduhan akan cenderung ke body, flow air yang keluar lebih sempit, jika salah dalam memperkirakan waktu brewing, maka hasilnya akan over extracted.
Alat yang satu ini memang terhitung baru masuk dan trend di Indonesia. Alat ini cukp membantu penikmat kopi untuk menghasilkan seduhan kopi yang diinginkan.
Clever Drip yang biasa disebut juga Cone Pour Over, karena bentuknya yang kerucut dan menggunakan filter kertas, merupakan penggabungan ekstraksi kopi antara pour over dan french press.
Dari hasil seduhan ketiga peserta, juri akhirya memutuskan Zainol Alim dari 30 mendapatkan skor tertinggi dan berhak menjadi juara pertama, diikuti Rifky Apriliyan di posisi kedua dari Sekopi dan Vincentius Yerrymya Merink yang juga dari Sekopi.
Rifky, perwakilan dari Sekopi menyatakan bahwa ia senang dengan event kali ini “Event Fun Brewing kali ini cukup seru, dan bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengasah mental. Aku juga baru pertama kali nyoba CLever Drip, jadi bisa skalian belajar sekalian kenalan” ujar Rifky.
Rifky berbagi sedikit tentang teknik yang digunakan sehinga berhasil menghantarkanya ke babak final. Dia melakukan pre-wetting selama dengan air 50 ml selama 30 detik untuk membiarkan bubuk kopi blooming. Blooming sendiri menurut Rifky merupakan proses membuang karbon dari kopi. Setelah pre-wetting proses seduh dilanjutan dengan menambahkan air sebanyak 180 ml. Kemudian dibiarkan selama 1 menit untuk selanjutkan diletakkan di atas server.
Cara mengunakan Clever Drip
Alat yang cukup populer penggunaanya di Amerika ini sudah mulai dikenal di Indonesia. Bahkan salah satu produsen alat kopi sudah mengeluarkan Switch Dripper yang fungsinya serupa, hanya terdapat sedikit melakukan modifikasi dengan menambahkan tuas kecil untuk membuka dan menutup katup bagian bawah, sehingga pengguna dapat leluasa mengkombinasikan fungsi pour over dan brewing.
Kapasitas maksimal clever hanya 225 ml/gr, sehingga biasanya para pengguna bermain akan bermain di angka 150 ml/gr dengan perbandingan 1:15.
Berikut tahapan menggunakan Clever Drip:
- Siapkan ketas filter di atas clever drip, kemudian basahi mengunakan air panas filter tersebut. Tujuan membasahi filter adalah untuk mengurangi chlorine atau bleaching yang terdapat pada kertas filter.
- Timbang biji kopi yang akan digunakan kemudian grind sesuai size yang diinginkan.
- Masukkan bubuk kopi ke dalam filter kopi yang sudah diletakkan di atas clever tadi.
- Kemudian proses pouring bisa lakukan. Saat melakukan pouring, bisa saja dilakukan pre-wetting selama setengah menit seperti pada metode pour over, akan tetapi jika ingin langsung di brew juga tidak masalah, ingat, your coffee, your way. Tuangkan air sesuai takaran yang diinginkan.
- Fresh kopi adalah syarat mutlak pada setiap metode brewing, jadi pastikan kopi yan digunakan merupakan kopi yang masih dalam keadaan prima.
- Steeping time biasanya berlangsung 4 menit, mesti sabar untuk menunggu waktu selama itu. Akan tetapi bisa saja teman-teman menentukan sendiri waktu yang teman-teman inginkan. Bisa saja jenis kopi yang digunakan membutuhkan waktu ekstraksi yang berbeda.
Fun Brewing Competition kali ini bertujuan membangun interaksi dan sosialisai pasca dibebaskannya pengunaan masker di area terbuka. Menjadi momen penting dan awalan yang baik untuk event kopi lain di Ketapang maupun daerah lainnya, sehingga dapat membentuk komunitas kopi yang tidak hanya sekedar “ngopi”, akan tetapi ada pesan edukasi yang bisa disampaikan.
Pada dasarnya kopi bisa menjadi media untuk membangun pertemanan, dan jembatan untuk menjalin tali silaturahmi. Seperti tag line Mahesa Roastery, “Salam Hangat Kopi”, sudah sepatutnya kopi mejadi perantara penghubung bagi siapa saja yang ada di dalamnya.
Para peserta sendiri berharap akan ada event serupa yang diadakan kembali. Entah siapa yang nantinya menyelengarakan, para peserta kali ini yang ikut menyambut dengan antusias. Bahkan mereka juga berharap akan ada barista yang mewakili coffee shop atau kedai kopi lainnya. Rifky, barista perwakilan dari Sekopi menyambut baik apabila nantinya Sekopi berkesempatan untuk menyelenggarakan event serupa.
Sekali lagi, kopi bisa menjadi alasan orang untuk terhubung, Fun Brewing Competition bukan hanya sekedar kompetisi untuk mencari pemenang, akan tetapi esensi dari semua adalah membangun komunitas kopi yang bepengetahuan, sehingga berbagi informasi tentang kopi bisa terus dilakukan-Oleh Eko Nurcahyono