91 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil, Lusinan Orang Dinyatakan Hilang
Berita Baru Kalimantan Barat, Internasional-Pihak berwenang di negara bagian Pernacumbo, Brasil mengatakan bahwa 91 orang telah meninggal akibat banjir selama akhir pekan ini, dengan lebih dari dua (2) lusin orang masih dinyatakan hilang.
Ratusan relawan, penyelamat dan pihak berwenang sedang berusaha keras memberikan pertolongan bagi masyarakat, mencari juga 26 orang yang masuk daftar tambahan sebagai orang hilang, namun belum bisa dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengunjungi area yang terkena bencana banjir menggunakan jalur udara.
Di Sao Paolo sendiri, ratusan orang kehilangan rumah dan harta benda mereka akibat longsor. Pemerintah setempat telah mengerahkan bantuan langsung kepada para korban. Hujan turun membasahi brasil dengan curah tinggi semenjak Desember tahun lalu-dilansir dari dw.com
Presiden Bolsonaro mengatakan bahwa negara Brasil telah terkena bencana alam serupa di beberapa daerah akhir-akhir ini, mulai dari pegunungan di Rio de Janeiro, bagian Selatan dari Bahia dan di negara bagian Minas Gerais.
“Beruntungnya, bencana ini terjadi di negara seluas Brasil” pungkas Bolsonaro, “Sudah pasti kita semua bersedih. Tugas utama kita adalah menghibur keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka, tentu saja disertai dengan bantuan materiil” Tambahnya.
Pemerintah telah menggalang bantuan dengan menyatakan bahwa bencana ini adalah bencana skala nasional, Daniel Ferreira, Menteri Pembangunan Daerah, mengatakan hal tersebut dalam sebuah konferensi pers. Ia juga menyoroti jalur distribusi keuangan yang baru dan lebih mudah untuk kota-kota yang terkena bencana.
Ahli berpendapat bahwa perubahan iklim berkontribusi terhadap tingginya curah hujan yang terjadi, dan diskusi panel antar internal pemerintahan brasil mengenai Perubahan Iklim telah mengklasifikasikan beberapa daerah, seperti wilayah Metropolitan Recife, sebagai salah satu daerah yang paling rentan terkena bencana.
Beberapa daerah dataran rendah yang berada di kawasan metro, terletak di delta dari tiga (3) sungai, yang memiliki kanal banjir yang sudah di bangun, namun juga merupakan kawasan hunian bagi sekitar empat (4) juta orang.
Pada bulan Maret lalu, Recife menjadi kota Amerika Latin pertama yang menandatangani partisipasi dalam sebuah program, dimana program tersebut bertujuan untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi akibat kegiatan pembangunan pemerintahan, program ini sendiri didanai oleh German Development Bank KFW. (YOA)