2 Pekan Berlangsung, Banjir Di Sintang Telan Korban Jiwa Dan Puluhan Ribu Warga Terdampak
Berita Baru Kalbar, Sintang – Sudah dua pekan banjir merendam wilayah di Kabupaten Sintang, Provainsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2 orang meninggal dunia dan 87.496 jiwa terdampak banjir di Kabupaten itu.
Selain itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, sebanyak 21.000 unit rumah, sarana tempat ibadah, dan 5 unit jembatan juga terdampak banjir.
“Satu orang yang meninggal dunia ditemukan di Kecamatan Tempunak dan satu lainnya di Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang, Kalbar,” kata Abdul, mengutip Kompas,com, Senin (8/11/2021).
Menurut Abdul, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang masih berupaya melakukan pendataan di lapangan terkait korban meninggal dunia maupun luka-luka lainnya.
Berdasarkan data yang telah dihimpun, Abdul menyatakan ada 12 kecamatan masih terendam banjir hingga saat ini.
“Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Abdul juga menyebut saat ini kondisi di jalan lintas provinsi-kabupaten masih tidak bisa dilewati untuk kendaraan karena ruas jalan masih digenangi banjir.
Selain itu, akses listrik dan komunikasi di lapangan masih terkendala.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, yang berlaku pada 19 Oktober hingga 16 November 2021.
“Hasil kajian, Kabupaten Sintang memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Kejadian banjir ini merupakan fenomena berulang apabila tidak ditindaklanjuti dengan pengelolaan risiko secara baik,” ucap Abdul.